5 Feb 2017

Puti dan Teman Geblek-nya

Walaupun sedikit lebih terlambat dari kampus lain, akhirnya sekarang gue bisa mengatakan “Alhamdulillah, UAS sudah berakhir, selamat datang lib... , eh tar dulu deh? Kenapa gue harus seseneng ini? kan yang libur cuma kuliah doang, kerjanya mah masuk seperti biasa” -_-

Harusnya kamu bersyukur , Put. Masih punya pekerjaan tetap.

Eh iya, khilap.

Mau dibilang nggak kerasa, tapi nyatanya kerazza banget apa-apanya di semester awal ini. Salah satu yang paling jelas adalah, gue masih kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan baru, teruma sama dedeq gemesh yang ciwi-ciwi. Ah, tapi ya sudah lah, mungkin feng shui-nya gue nanti di semester berikutnya.

Setidaknya sekarang gue udah rada-rada hafal nama sama muka teman sekelas gue, dan beberapa dari mereka, walaupun cuma sebagian kecil, iya keciiiil banget, adalah teman dekat gue. 

Gue sebenernya juga nggak begitu yakin sih, apakah mereka menganggap gue sebagai teman dekatnya atau bukan. Ha-ha

Mungkin karena saking seringnya duduk berdekatan sama gue, sampai akhirnya mereka nggak punya pilihan lain selain ngobrol sama gue. Ha-ha

( dari kanan ke kiri : Muhammad Ardani, Aji Kurnia Saputra, Meta Nuki Ashari, Musalim, dan istri masa depannya Park Bo Gum)

Dimulai dari yang pertama, Muhammad Ardani, gue biasa manggil dia mas Dani. Perawakannya item, gembul, gendats, gembrot, ucul banget deh pokonya. Sifatnya baik, so cool, doyan cerita, dan doyan makan. sayang banget mas Dani ini perokok addict, sampai-sampai aroma tubuhnya kecium bau rokok.

Mas Dani ini sudah menikah loh, sekarang istrinya sedang hamil anak pertama. Kalau nggak salah, sekarang usia kandungan istrinya sudah masuk usia 9 bulan, itu tandanya sebentar lagi Dani junior akan hadir ke dunia. Itu kalau anaknya cowok, kalau cewek? hmmm mungkin diganti jadi little Dina aja kali ya?
Pokoknya, semoga dilancarkan semuanya deh~

Selanjutnya, Aji Kurnia Saputra. Sebelum gue tahu usia asli Aji, gue selalu manggil dia mas Aji, tapi setelah gue tau ternyata umurnya dia dua tahun di bawah gue, gue tetep aja keukeuh  manggil dia dengan embel-embel “mas”, alasannya adalah untuk menyamarkan umur gue yang sebenarnya. 

Gue satu gugus sama Aji pas OSPEK, makanya, bisa dikatakan gue udah lumayan deket sama Aji. Gue semakin antusias sama Aji setelah tau kalau ternyata Aji ini suka baca buku. Terakhir kali gue pinjem bukunya Aji, yang sampai sekarang belum gue kembalikan, malahan baru gue baca prolognya doang. Hihi maafkeun~

Aji adalah anak yang paling sering nanyain tugas di grup whatsapp kelas, anak-anak kadang suka dibuat gregetan sama sifat visionernya Aji ini. Malahan pernah, ada satu dosen yang nyuruh kita buat nyari tau, siapa sih “Ono W Purbo” itu di google, hal semacem itu menurut Aji termasuk kedalam tugas juga.

Tipe orang kayak Aji ini temen-able banget. Soalnya, ketika  ujian, walaupun dia nggak bisa jawab peryanyaan di soal dia bakal jawab di lembar jawaban, dia nggak bakalan ganggu temennya buat nanya-nanya jawaban yang akan sangat berpotensi memancing radar pengawas.

Keliatannya emang polos, tapi tenyata mantannya udah 3 -_-, padahal gue ngarep banget dia jawab “belum pernah pacaran sama sekali” biar gue bisa ngasih dia predikat Da’ real jones.

Dan kemudian, Musalim. Awal mula gue denger nama itu, gue langsung kepikiran sama Manager gue yang namanya hampir mirip sama Musa, Markuslim, itu nama manager gue. Memiliki akhiran nama yang sama, yaitu “lim” membuat gue sempat memikirkan kemungkinan apakah mereka punya hubungan darah. Tapi, setelah gue konfirmasi ke Musanya langsung, ternyata dugaan gue salah. Jadi, niatan gue buat nyepikin Musa, resmi gue batalkan.

Musa itu orangnya rame, pake banget. Cerewetnya nau’dzubillah, ngalahin sales-sales MLM. Pokoknya, sebelum dia dapetin jawaban yang dia mau, dia nggak bakalan berhenti nanya. Mau dibentak disuruh diem kayak apa juga paling cuma jawab “ah! males lah sama Meta” setelah itu guelah yang jadi bulan-bulanannya Musa, kalau gue udah ngacangin dia lagi, dia bakalan mencecar balik Meta lagi.

Mungkin Musa itu memang punya visi “Pantang diam sebelum puas”. Puas dapet jawaban yang dia inginkan maksudnya.

Musa itu sebenernya pinter, cerdas, berkemauan keras, dan rajin. Serius loh, mungkin diantara cowok-cowok lain yang ada di kelas, Musa-lah yang paling rajin. Sayangnya, pas “action” si Musa ini suka kurang percaya diri sama kemampuannya. Tingkat rajinnya dia sama tingkat nervous-nya dia berbanding lurus

Musa juga satu-satunya orang yang selalu mau menerima pendapat gue ketika orang lain nggak setuju. Dia selalu jadi penengah ketika suasana sudah mulai nggak enak.

“iya Puti, gue sebenernya ngerti kok maksud lu….” Setelah gue mendengar ucapan Musa yang seperti itu, biasanya gue akan langsung menghentikan argumen-argumen gue.
.
“nah, iya, ngerti kan kamu…” jawab gue setelahnya.

Hmmm..
Gue jadi mikir yang aneh-aneh nih.
Jangan-jangan, arti perkataan Musa yang sebenarnya itu adalah “Eh bangke! Bisa diem nggak sih lu!” yang diperhalus menjadi “iya Puti, gue sebenernya ngerti kok maksud lu….”

Anjirrr! Kenapa telat gini ya su’udzonya.
Awas Musa! Liat aja nanti..

Yang terakhir adalah Meta Nuki Ashari.

Kalau bahas anak ini, nggak bakalan bisa kelar sampai ketujuh bola dragonball ditemukan juga.

Kesan pertama orang-orang melihat gue dan Meta adalah; dua orang, atau malah dua alien, yang kemana-mana selalu berdua, dua-duanya punya sikap masa bodo di atas rata-rata manusia normal, eh alien normal maksudnya (Set deh! Alien normal kayak gimana itu?), punya dunia sendiri yang nggak sembarangan orang bisa masuk, kurang disukai sama temen cewe, sebaliknya, sangat disukai temen-temen cowok (Meta doang, guemah kagak) #kray T.T

Meta itu, Bogel (masih dipertimbangkan apakan kata itu akan dihapus atau tidak), cantik ( 5 dari 7 dosen telah mengakuinya), pinternya udah paten, bahasa Inggrisnya jago, kalau udah kenal sama Meta, dia itu supel, tapi kalau belum kenal, beuuh… jangan ditanya,

Ya ngapain nanya, kan belum kenal, sksd banget sich~

Kalau Meta udah mulai pecicilan, dan mulai nyanyi-nyanyi nggak jelas, satu-satunya hal yang bisa gue lakukan, hanyalah pasrah.

Meta ini punya banyak kemiripan sama gue, makanya gue sama dia nyambung dalam segala hal. Cuma muka doang nih yang nggak ada mirip-miripnya sama sekali. Hiks #kray(2)

Semenjak kita berdua memutuskan untuk kuliah lagi, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus jadi partner! Partner belajar, partner makan, partner berangkat dan pulang kuliah, partner tidur di angkot, bahkan parter dalam melakukan hal kriminal di kelas…

Okelah, biar sekalian gue certain kejadian yang baru saja gue dan Meta lakukan.

Jadi gini, kalau musim ujian gini, biasanya  gue dan Meta selalu berangkat kuliah lebih awal. Tanpa terkecuali pas hari Sabtu kemarin.

Kuliah baru akan dimulai jam tiga sore, tapi gue dan Meta sudah terdampar dengan anggun di kelas jam setengah dua (ini setting waktunya siang loh ya, bukan jam setengah dua pagi buta). Maka dari itu, udah nggak kaget lagi ketika kita berdua mendapati kondisi kelas yang masih dalam keadaan gelap. Parahnya, karena mungkin hari itu kita terlalu gasik, bukan cuma ruangannya aja yang masih gelap, tapi juga kondisi kursi yang berantakan, sobekan kertas dimana-mana lengkap dengan sampah dan antek-anteknya, karena mungkin belum sempat dibersikan oleh OB. 

Gue heran, gue kira era bikin contekan atau lempar-lempar jawaban di kertas cuma berlaku bagi pelajar SD, SMP, dan SMA saja, ternyata para mahasiswa juga masih sering melakukannya. Tradisi ini memang cukup sulit untuk ditinggalkan ya, ck ck ck.

Balik lagi ke kondisi ruangan yang berantakannya hampir sama dengan kondisi hati gue, ~eaak.

Sambil membereskan kursi yang mosak-masik, bahkan sampai ada juga kursi yang njomplang
“sungguh brutal sekali pantat mereka…” batin gue.

Tiba-tiba Meta mendesah  bilang “ eh Putiiii, itu apa-aaan…” seraya memungut barang yang dia tunjuk tadi

Gue hanya merespon Meta dengan mimik muka saja dan kemudian melanjutkan untuk membereskan kursi yang lain lagi. 

Ternyata Meta menemukan sebuah pulpen di lantai.

“lumayan nih…” lanjut Meta sambil memasukan pulpen itu ke tasnya dia.

“Anjir si Meta..” guepun berdecak kagum sambil memikirkan banyak hal. “Ooooh, Meta ternyata gitu ya, keyfayn~ nemu pulpen langsung main embat aja, keyfayn~ kenapa gue nggak nemu juga ya? Kan lumayan, duh!”.

Gue berjalan ke barisan paling belakang, berharap ada pulpen-pulpen lain yang bisa gue temukan.

Setelah jalan kesana kemari, akhirnya gue memutuskan untuk menyudahi perjuangan gue mencari pulpen yang “terlantar di tinggal si pemilik”.
  
Di tengah semua keputusasaan itu, pandangan gue tiba-tiba tertuju ke sebuah kursi. Tepat di bawah kursi itu, gue melihat buntelan kecil berwarna pink. Dengan setengah berteriak, gue menunjukan temuan itu kepada Meta.

“ Memet, itu apaan ya?” kata gue sambil nunjuk-nunjuk.

“Mana?” Tanya Meta sambil memalingkan pandangannya ke arah yang gue tunjukan.

Kebetulan, benda itu tepat berada di belakang kursi yang sedang Meta duduki.

Dengan selow, Meta mengambil buntelan berwarna pink itu yang disinyalir ternyata adalah sebuah tempat pensil berwarna pink. Gue nggak sempet memikirkan hal yang aneh-aneh tentang  benda itu, misalnya seperti;  “Whoa..! Jangan-jangan itu bom!” karena tidak mungkin bom dibungkus dengan bungkusan warna pink, karena nantinya bisa menurunkan harkat dan martabat dia sebagai bom.


Tanpa menunggu aba-aba dari gue, Meta langsung membuka tempat pensil pink itu.

Setelah melihat keantusiasan Meta, hanya ada 3 kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya.

Yang pertama
Setelah membukanya, kemudian mengecek isinya. Kita akan mengembalikan tempat pensil beserta isinya secara untuh ketempat semula. Dan membiarkan anak-anak lain yang menemukannya.

Yang ke dua
Setelah membukanya, kemudian mengecek isinya, kita akan mencoba mencari informasi mengenai pemilik tempat pensil ini. seperti menghubungi bagian FO untuk menanyakan kelas apa yang baru saja menempati ruangan tersebut, atau dengan mengecek flashdisk yang kebetulan ada di dalam tempat pensil itu.

Yang ketiga
Setelah membukanya, kemudian mengecek isinya, kita akan membagi dua semua barang yang ada di dalam tempat pensil itu, yaitu pulpen beserta tetekbengeknya.

Dan, ta-dah!

Hancur sudah semua kekaguman gue sama Meta. Ternyata kemungkinan ketiga lah yang terjadi selanjutnya.

Percaya nggak percaya, akhirnya gue juga manut untuk melakukan hal nista semacam itu dengan riang gembira.

“nih, kamu yang ini aja…"

“yang ini buat aku..” 

“nih flashdisknya bawa sama kamu aja, biar aku yang amanin tempat pensil ini, jangan sampai meninggalkan jejak!" kata Meta dengan mantapnya.

Gue speechless ples grogi campur takut. Speechless karena melihat Meta se-epic itu, grogi campur takut kalau-kalau ada cctv di kelas.

Setelah pembagian jatah selesai, kemudian gue sadar, kalau jatah gue ternyata isi pulpen yang tintanya hamper habis semua ditambah flashdisk yang kapasitasnya hanya 1gb.

Meta kampret!

Setelah selesai jambak-jambakan membagi jatah, gue dan Meta saling metap dan berciuman beberapa helaan nafas setelah itu, tawa kita meledak sejadi-jadinya.

Belum puas mentertawakan kelakuan lucknuct kita sendiri, tak disangka hal tak terduga lainnya kembali kita temukan. Ketika gue berniat untuk mengapus papan tulis, gue menemukan satu tempat pensil lagi, emang dasar rejeki anak sholeh (soleh dengkulmu ambles!)

Akhirnya gue dan Meta merilis tertawa ngakak jilid 2.

Dengan tergesa-gesa, kita juga membagi dua semua barang yang ada di tempat pensil itu. Kali ini barangnya tidak terlalu banyak seperti barang di tempat pensil pink sebelumnya, karena sebelumnya Meta yang mengamankan tempat pensil Pink, maka untuk tempat pensil yang kedua, guelah yang mendapat jatah mengamankannya.

Tidak lupa, gue kembali memastikan keberadaan cctv di kelas.

“pantes aja kalau ada barang ketinggalan di kelas nggak bakalan pernah balik lagi, ya Put. Soalnya banyak mahasiswa terkutuk kayak kita berdua ini. HAHAHA” ucap Meta setelah suasana kembali kondusif.

“eh,tapi siapa tau nanti kita menemukan jodoh kita di kelas, dia di temukan sedang terkulai lemas di lantai…” lanjut Meta makin ngawur.

Astaghfirulllahaladzim, kita..

“karma does exist, Ta” kata gue memberikan peringatan ke Meta.

“apaan, orang kemaren aja penggarisku ilang nggak balik lagi, ya anggep aja ini impas” jawab Meta penuh dendam.

Setelah kejadian itu gue jadi semakin percaya dengan quote “ Don’t Judge a Book by the Cover”. 

Jika dilihat dari luar, kemungkinan Meta melakukan hal-hal diluar dugaan seperti “menjarah” tempat pensil yang bukan miliknya, sangatlah kecil. Tapi nyatanya, seorang Meta mampu melakukannya dengan sangat picik! Picik sekali saudara-saudara! Kalian harus liat ekspresi Meta ketika mem-budal-budal-kan isi tempat pensil itu.

Berbeda dengan gue, walaupun diluaran terlihat seperti preman jarang mandi, kemungkinan untuk melakukan hal criminal terbilang sangat besar.

Yaiyalah, orang kayak Meta aja mungkin, apalagi gue cem gue.

Hahahaha
Hahaha
Haha

“terangkan lah… terangkan lah… jiwa yang berkabut…”
Anjir! Siapa yang lagi nonton FTV Indo siar, neh?!

Hal konyol lainnya yang pernah gue lakukan sama Meta adalah, nyanyi di angkot di sepanjang perjalanan. Dari awal naik angkot, sampai kita turun. Beruntung saat itu penumpangnya cuma gue dan Meta, jadi hanya supir angkotnya saja lah yang terdzolimi oleh suara rombeng gue dan Meta.

Ini baru satu semester, kita lihat apa yang akan dilakukan oleh gue dan Meta di semester selanjutnya.

Bonus :

lagi selca group, tiba-tiba dosen masuk. Awkward!


  46 komentar:

  1. tambah lagi dok update blognya, asyik juga baca tulisan mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciri khas banyolannya sungguh seru dan saru :D

      Hapus
    2. sebulan 4 kali aja ya, mz. nanti kamu overdosis lagii..

      Hapus
    3. mas Djangkaru : warbyazzak ya mas...

      Hapus
  2. Bagus
    G sia2 meta berguru dari abang
    Ilmunya mampu dipraktekin

    Neng puti mau brrguru dari abang juga?
    Tapi kamu harus dapet yg lebih dari pulpen yg tintanya tinggal dikit sama flashdisk yg 1 gb
    Saya yakin qm bisa put

    BalasHapus
    Balasan
    1. dapet yang lebih?
      seperti jotoh gitu ya, bang?

      Hapus
  3. Aku jadi sangat antusias ingin mengenal Meta, sifat dan polahnya kok mirip denganku. Jangan-jangan satu keturunan dari trah yang sama. AH aku bagi dong itu pensilya maksudnya flashdisknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba ditelusuri lagi silsilah nya. siapa tau emang bener, kan lumayan,punya saudara yang genius.

      Hapus
  4. Mantaff dehh...baca nya seru mba..pokoe wokeh dahh...

    BalasHapus
  5. Horee UAS kelar, semoga nilainya memuaskan ya Puti :)
    Meskipun kerja masuk, tapi setidaknya waktu untuk kuliah yang libur bisa buat istirahat ataupun dimanfaatkan hal yang lebih positif :)

    Wah sama ya, ada teman yang sering nanyain tugas juga..wkwk
    Nah yang polos itu biasanya secara diam2 lebih dari yang lain..hehe

    Teman-temannya asik semua ya, pantes aja dijuluki teman geblek. Karena teman yang seperti itu selain dekat, kita tidak canggung juga untuk menceritakan sesuatu.hee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin :))
      hal yang lebih positif, seperti nonton drama korea gitu ya?

      Hapus
  6. sepanjang baca ceritanya, gue dari tadi malah sibuk mikirin nilai UAS lo berapa ya hehe penasarann.. eh slah kenal, gue pengunjung baru hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih lho sampe segitunya kamu, mbak .. wqwq
      saya aja malah gak kepikiran nilai uasnya, cuma kepikiran biaya kuliah doang.

      salam kenal balik.
      terimakasih ya :))

      Hapus
  7. UASnya kelar.......semoga hasilnya memuaskan.

    btw........tentang intromu dipojok tangan. kakak masih main coc?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin ya dek Attar.

      Oh, coc? udah enggak dek.
      sekarang aku sibuk.
      sibuk nyampurin urusan orang lain.
      ehe hehe

      Hapus
    2. sayang bener, padahal udah TH 10 :v

      Hapus
  8. ahahahay, jepretan endingnya itu lho

    BalasHapus
  9. pilihan yang ketiga dan bagi hasil...ckck. eh malah nemu lagi, ckckc
    nemu jodoh sedang terkulai lemas di lantai, emang jodohnya diapain sampai lemas begitu :D *mikir keras

    BalasHapus
    Balasan
    1. ck ck ck.
      mau saya tanyain kangsung nga ke jodoh saya?
      eh, tapi kan beluman ada. huft :(

      Hapus
  10. Seru yah punya temen-temen kek mereka :)
    Semoga persahabatan kalian awet sampe aki-aki nini-nini :D heheh

    BalasHapus
  11. Wkwkwkwk, bego banget sih lo dikibulin cuma dapet bolpen sama flesdis. Besok-besok kalo nemu cek satu milyar kasih tau gue yah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. anjir! frontal abizz!
      aku gak bisa diginiin mas, enggak!!!

      mau aku kasih ke RW setempat aja mas 1m nya

      Hapus
  12. Anjirlah itu pas nemu tempat pensil warbiyasak banget! Pamornya Meta tau-tau ambruk gitu ya hahahahaha
    Enak tuh dapat tempat pensilnya, berbulu-bulu ena buat diusap-usap. :/

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang buluan emang ena buat diusap.
      eh
      tempat pensilnya maksudnya

      Hapus
  13. Kayaknya si Musa adalah lelaki terbaik buat elo (dholimin).... gkgkgkgkgkgkgk....
    #maafkan aku mus.... aku hanya lelaki biasa yang rapuh

    Wew... meta ..... satu kata buatmu met ====> eksyeleNT!

    Balik lagi ke kondisi ruangan yang berantakannya hampir sama dengan kondisi hati gue, ~eaak.
    (MANA TUKANG TAMBAL BAN??? MANAAAAA??????)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang ada juga aku yang terdzolimi sama mulut cerewetnya dia, mas.

      sibangqe!

      Hapus
  14. Aku bangga punya ponakan kek Puti, teruskan kriminalnya Puti !! Go Go Puti !!

    BalasHapus
  15. hmm.. kampus lo sama kayak kampus gue berarti, uasnya terlambat dari kampus yang lain, baru selesai uas :")

    gue kira lo berharap si mantannya 3 itu belum pernah pacaran sama sekali karena lo ngarep jadi mantan ke 4 nya, ternyata mau kasih julukan jones :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. pantesan masih ngos2an gitu.. wqwq

      apaan, aku nga mengkonsumsi dedeq gemez yaa...

      Hapus
  16. Wihhh... pake diterangin satu persatu soal teman-temanmu.. ada yang sohib banget kayaknya, si Meta..

    Waduhhh... nyanyi2 di angkot, lagi ngamen, Mbak? :D

    Kayaknya korban FTV Indosiar juga nih...

    #SalamKunjunganBalik

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, dari pada digelapin, kan bahaya....

      gladi resik buat ngamen sih.

      Hapus
  17. wahhh meta nih ambil pulpen ku juga nih, mau nulis sama dosen pulpen jadi gaa ada, waahhh wahhh

    BalasHapus
  18. Kalau kelas karyawan umurnya emang suka random, ya. Dikira muda, ternyata udah punya anak. Dikira tua, malah muda. Wahaha.

    Gue nggak nyangka Meta kayak gitu. Gue juga nggak nyangka lu bisa-bisanya ikutan ngambil, Put. Astagfirullah. Jangan mengambil yang bukan miliknya. Masya Allah. Allahu Akbar!

    BalasHapus
  19. eehh ternyata temen mulut MLM ini ada dimana2 yaaaa..

    hahahah

    btw aku juga punya temen cowo lemes banget sumpaahh ngomongnya, dulu dia kebetulan sempet keranjingan dreamforcrottt gitu tapi alhamdulillah sekarang uda sadar. hahahaha


    itu si bapak muda jangan ngerokok dekat dekbay, kasian dekbay entar

    si metaa ya allahhhhh

    BalasHapus
  20. kalau kaya gini ga ikutan kocak bisa dibully

    BalasHapus
  21. Si Meta apa kabar ni? ada akun sosmed nya yg aktif ga??? kalo ada bagi dong, dari temen lama yg udah lama ga kontakan, pls reply yaa... thx before

    BalasHapus
  22. Keren kak, ditunggu tulisan berikutnyaaa ya

    BalasHapus
  23. Accidentally found this, nice. ����

    BalasHapus

Tinggalin jejak dulu ya sebelum close tab,.. ^0^
Biar bisa dikunjungin balik \m/

Aku Adalah

Puti Andini

Pengabdi Wifi Telkom...

Bagian dari

Your Lucky Number

Kategori