20 Nov 2016

Fyuhnally, Selesai juga!

Ada dua hal yang baru aja gue selesaikan kemarin. Yang pertama adalah UTS dan yang ke dua adalah baca buku.

Gue ngerasa kalau belakangan ini, gue kurang bisa membagi waktu. Padahal ada banyak hal yang sebenarnya ingin gue kerjakan. Yah, biasalah manusia, banyak maunya, tapi actionnya nggak ada.
 
Rasanya gue pengen bikin jadwal kegiatan supaya gue bisa lebih disiplin, supaya waktu gue nggak kebuang secara percuma. Jam ini gue harus ngapain, pulang kerja harus ngapain, bisa nyempetin baca buku, atau sekedar nonton film, ngerjain tugas nggak pas injury time dan banyak hal lagi.

Kadang, gue udah berencana “nanti pulang kerja, pokoknya gue mau ngerjain tugas ini sama ini, biar nanti nggak keteter” tapi yang terjadi adalah; setelah gue sampe kosan, buru-buru ngecas hp, gegoleran sambil buka-buka sosmed sampe bego, dan tau-tau  udah harus berangkat kuliah.
 
Atau contoh lainnya, ketika gue mau baca buku.
Pertama, gue ngambil buku yang mau gue baca
Kemudian, gue baca-baca sebentar.
Tiba-tiba,
 “tuling…” hp gue bunyi
“waah, ada notif line, sekalian ngecek ig stories ah, facebook juga deh, eh ngecek 1 cak juga deh”
Gue memang tetep jadi baca, tapi baca timeline di medsos.

Gue prihatin sama diri gue sendiri, yang sepertinya malah dikendalikan sama HP.
 
Balik lagi ke topik awal,

Pertama
Gue baru aja selesai UTS. Udah lama banget nggak berhadapan sama yang namanya ujian-ujian akademik membuat gue sedikit grogi, bukan sedikit tepatnya, tapi banyak. Terbukti ketika hari pertama UTS berlangsung, rasa-rasanya pencernaan gue ikut-ikutan berkonspirasi, yang kebelet pipislah, yang pengen pupup lah, sampai tangan gue kerasa dingin banget, paket lengkap nervous bin grogi pokonya. Iya, gue emang lebay.

Gue takut nggak bisa ngerjain soal. Mau minta dicontekin juga, sama siapa kan? Karena sampai saat ini gue belum juga punya terlalu banyak temen.
 
Dosen pun datang, pertanda UTS akan segera dimulai.
Satu jam setengah berlalu, dan Alhamdulillah, ternyata soal Aljabar nggak semengerikan yang gue kira. Suhu tubuh gue mulai kembali normal lagi, dan gue bisa sedikit rileks untuk ngerjain UTS mata kuliah selanjutnya.

Gue adalah tipe orang yang nggak betah lama-lama di dalem kelas setelah gue selesai ngerjain soal. Gue juga bukan orang yang suka berkali-kali ngecek ulang jawaban sambil nunggu jam ujian kelar. Beruntung, temen gue, Meta, juga satu pemikiran sama gue. Jadilah, gue dan Meta selalu jadi orng pertama yang keluar kelas.
Gue akui, kita berdua memang pinter, pinter ngarang maksudnya.

Hari sabtu kemarin, jadwal UTS gue adalah Akuntansi dan Ekonomi. Bagi gue dan Meta, mata kuliah itu udah nggak begitu asing. Karena, gue sama Meta dulunya anak Akuntansi. Tapi bagi mahasiswa lainnya, terutama temen-temen kelas gue, yang lebih dominan lulusan TKJ, Akuntansi merupakan mata kuliah paling horror. 

Menurut gue, itu wajar. Lha wong gue aja yang tiga tahun belajar Akuntansi masih suka gagal paham sama pelajarannya, apalagi mereka yang masih awam banget.

Dan yang terakhir adalah mata kuliah Ekonomi. Lagi-lagi gue dan Meta berhasil mengerjakan soal dengan cepat, secepat kecepatan cahaya. Nggak ding bohong. 
Tiga puluh menit kita disini, tanpa suara sebelum ujian selesai, gue dan Meta memutuskan untuk menyerahkan lembar jawaban kita ke Dosen , dan Dosen itu langsung memberikan nilai di lembar jawaban gue sama Meta. Anehnya, nilai kita berdua sama. mengetahui hal itu, gue sama Meta cuma cengengesan sambil keluar kelas

UTS selesai~ saatnya clubbing. 

Kedua
Gue baru saja menyelesaikan bacaan gue yang ke pending selama beberapa bulan yang lalu.

The Jacatra Secret

Ini bukan buku milik gue, buku ini gue pinjem dari seseorang.

Gue selalu aja tertarik sama bacaan-bacaan yang berbau iluminati dan sejenisnya. Dan buku itu, adalah buku The Lost Symbol versi Indonesia-nya. Kalau di The Lost Symbol ada Prof Langdonn, di Jacatra Secret Ada Dr. Grant.
 
Bermula dari terbunuhnya salah seorang Ekonom Indonesia, Prof Sudrajat, yang ternyata adalah seorang anggota persaudaraan Mason, atau bahasa latinnya adalah Remashon. Dr. Grant seorang pakar symbolog asal Amerika, mau tidak mau harus ikut terseret kedalam kasus tersebut.

Misinya untuk menemukan pembunuh Prof Sudrajat, ternyata malah berbalik jadi boomerang untuk Dr. Grant. Dan, petualanganpun dimuai…

Anjir!! gue nggak ahli banget dalam hal review.

#Puti masih berusaha untuk memilih kalimat...
.
.
.

Bhangkay ! Otak gue buntu!

Langsung keintinya aja deh ya! Dari buku ini gue jadi tau banyak hal tentang simbol-simbol Mason atau iluminati yang ada di Jakarnya, salah banyaknya adalah;

Sumber : Google Image
Tugu Monas, adalah lambang Persetubuhan Suci (The Sacred Sextum) yang dilakukan tanpa malu-malu di sekeliling rumah Tuhan atau disebut . Dia mengejek Gereja Imanuel, dia mengejek Gereja Katedral, dan dia juga mengejek Masjid Istiqlal. Terhadap rumah Tuhan-rumah Tuhan yang mengelilinginya, Monas seakan mencibir, 

“Lihatlah aku, aku lebih tinggi dan lebih megah ketimbang kalian, dan yang pasti pengikutku lebih banyak dari penghuni kalian, hahahaha...”
 
dok. pribadi



dok. pribadi
Gerbang utama Stadhuis (Museum Fatahillah), bagian utama yang melengkung terdiridari 13 batu, dengan batu tengah (keystone) dipahat symbol mawar atau lotus dengan jumlah kelopak 13 .

dok. pribadi
Kotak berisi 208 batu hadiah dari Istana Dam-Amsterdam kepada Stadhuis yang sengaja disusun 13 baris, Terletak di depan tangga utama Stadhuis.




Sumber : Google Image
Kubah Oktagon di depan Stadhuis yang dulu digunakan sebagai tempat air. Bentuknya sama persis dengan Gereja bundar para Templar yang sekarang masih bisa dilihat di Selatan Perancis.




Sumber : Google Image
 Patung Hermes, Dewa Penulis kitab Kaballah, dulu terletak di ujung utara jembatan Harmoni, sekarang ada di halaman belakang Stadhuis. Tongkat yang di pegang Hermes merupakan simbol Persaudaraan.




Sumber : Google Image
Peta pusat wilayah Menteng jika diputar 180 derajat. Taman Suropati menjadi simbol kepala Baphomet dengan Gedung Bapenas sebagai otaknya.




Sumber : Google Image
Bundaran Hotel Indonesia, setelah di renovasi pada 2001. Semakin mirip dengan symbol All Seeing-eye, atau mata Dajjal. 

Itu hanya beberapa yang di Jakarta. Sebenarnya, simbol-simbol iluminati itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita. 

Sumber : Google Image
Contonya kecil lainnya adalah logo Macdonald jika tulisan bawahnya di putar maka akan membentuk angka 13.



Sumber : Google Image


Jumlah angka pada Barcode berjumlah 13.




Sumber : Google Image
Logo di Ms Windows yang sering kita pakai ternyata mengandung unsur iluminati juga karena disitu terlihat ada angka 13.




dulu jelas banget kepala bantengnya. apa mata gue yang mulai rabun ya?
Termasuk CoC, game laknat yang bikin gue kecanduan setengah hidup.

Artis-artis Hollywood yang secara terang-terangan mengakui bahwa mereka para anggota Khaballah, diantaranya ada Christina Aguilera, Madona dan Britney Spears. Kemudian saat Britney keluar dari anggota Kaballah, karirnya dibuat hancur lebur oleh mesin besar Freemansory.

Hollywood yang berarti kayu suci, atau stick of magic sebenarnya bukan sekedar panggung hiburan, melainkan lebih pada pusat Mind Control bagi seluruh manusia di bumi. Hollywood-lah yang menyebabkan Americans dream keseluruh dunia.

Kalau penasaran, mending baca aja bukunya. Tapi kayaknya nyari buku ini lumayan susah, soalnya gue udah coba nyari di beberapa Gramedia, stocknya kosong. Makanya, gue mutusin buat minjem ke yang punya buku ini.

Beberapa hari yang lalu, si empunya buku telpon gue. Dia bilang, kalau bukunya nggak dibaca, mending buruan dibalikin. Karena gue nggak mau menyia-nyiakan kesempatan, akhirnya tadi malam gue ngebut baca buku itu, sebanyak 432 halaman dalam waktu 4 jam.

Gue emang kampret kalau udah niat baca. Beberapa kali gue selalu melahap habis satu buku hanya dalam satu waktu.

Kalian udah ada yang baca buku ini? menurut kalian gimana?
Kalo gue sendiri, saking penasarannya, gue sengaja main ke Kota tua buat nyari bukti-bukti yang ditulis di buku.

Sekedar tambahan,
Yang terakhir adalah, gue berhasil menyelesaikan postingan ini dan kemudian gue juga akan menyelesaikan hutang Blogwalking gue yang udah numpuk. 

Tunggu gue mampir di blog kalian ya...

12 Nov 2016

Perihal Dibanding-bandingkan

“ Kamu kok nggak pernah ngucapin” medh bobo” ke aku pas aku mau tidur? Gak kayak mantan aku dulu ” –pacar

“ Liat tuh si Ijah, anak tetangga sebelah, anaknya rajin, suka bantu-bantu orang tua. Gak kayak kamu, kerjaannya Cuma makan –tidur, makan-tidur, sama buang hajat doang” –emak

Siapa sih disini yang suka dibanding-bandingin? Sebagai seorang manusia, gue rasa kalian juga bakalan ngerasa kesel kalau dibanding-bandingin sama orang lain.Terutama sama emak sendiri.

Tenang, gue lagi nggak mau bahas mak-emak, takut kualat.
Dan, entah kita sadar atau enggak, kita juga pernah melakukan hal yang sama terhadap orang lain, membandingkan. Misalnya aja gue, gue suka ngebanding-bandingin harga makanan di warteg A dan B, nyari mana yang lebih murah makanannya, yang lebih enak dan porsinya banyak, tanpa memperdulikan perasaan tukang wartegnya. Gue yakin kalo mereka tau gue sering ngebanding-bandingin mereka, mereka bakalan sedih banget.   
Tuhkan jadi ikut baper gini.

Itumah beda lagi anjir!

Hari ini, gue abis kena omel Dosen. Eh? Bukan.. bukan gue, tapi kelas gue. Dia adalah Dosen yang ketiga yang complain tetang  kelas gue. 
 
Yang pertama, panggil aja namanya Bu Ani. Dia ngajar mata kuliah PTI di kelas gue. Cara dia mengajar adalah dengan metode prsentasi yang dilakukan oleh kita para mahasiswa. Gue inget, dia sempet marah-marah di pertemuan kedua. 

Begini dia bilang ;

“ Ibu heran sama kelas ini, kenapa yang presentasi kayak kurang faham sama apa yang dia presentasikan. Dan kalian (nunjuk anak-anak sekelas ), nggak pernah mau memperhatikan temannya yang lagi presentasi “


“ kalian sudah Ibu kasih tau buat memahami isi materi, tapi kenapa malah kayak kurang persiapan banget? Jangankan audience bisa ngerti isi materi yang disampaikan, lha wong yang nyampein aja nggak ngerti kok! ”


“ Ibu nggak tau yah, apa ini cuma perasaan Ibu atau bukan. Tapi di kelas lain tuh nggak kayak gini loh. Mereka semua aktif di kelas, baik pemateri, ataupun yang menerima materi. Padahal, cara Ibu ngajar kelas ini sama kelas yang lain itu sama” 

Yang kedua , panggil aja namanya Bapak Budi. Dia ngajar mata kuliah Ekonomi. Dari awal, udah ketauan kalau dia killer. Dan ini yang dia katakana di suatu Sabtu yang sangat melelahkan buat gue ;

“ Dikelas sebelumnya, anak-anaknya aktif semua. Mereka banyak nanya karena mereka belum ngerti. Nggak kayak kelas ini, ngerti nggak ngerti yang penting udah absen”


“ Selain nilai tugas, absen, etc. Saya juga menilai etika anak-anak di kelas ini. dan hasilnya nggak lebih bagus dari kelas lain, malah bisa dibilang kelas ini yang terburuk”


Dan yang terakhir, adalah dosen gue yang paling cantik, panggil aja bu Cantik. Dia adalah tipe orang yang menurut gue, dosen yang paling sabar diantara dosen yang lain. Tapi malam ini, dia baru aja marah-marah di kelas. Dan guepun hanya bisa tercengang.




Dia bilang dia sempet beristigfar berkali-kali di belakang, ketika presentasi sedang berlangsung. Materi presentasi kali ini lumayan berat, tapi temen-temen gue sempet-sempetnya pleset-plesetin materi. Mungkin itu yang bikin Bu cantik kecewa.
  
“ Ibu tau, kalian nggak punya banyak waktu untuk belajar tentang materi ini, tapi Ibu harapkan kalian jangan bikin lelucon tentang agama kalian sendiri. Kelas lain juga sama, mereka nggak ngerti, tapi mereka semua memperhatikan”
Kemudian bu Cantik keluar kelas.

Hening seabad.

Gue tengak-tengok kebelakang, ternyata masih ada aja muka-muka yang asing buat gue. 
Ehehe 
malah salah fokus.

Sebenernya momen ini tepat banget untuk gue jadikan sebagai ajang pencitraan, gue bisa aja langsung maju kedepan kelas dan ngasih kata-kata motivasi buat temen-temen gue, supaya mereka nggak down mentalnya karena kebanyakan dibanding-bandingin sama kelas lain.
Baru aja nyusun rencana buat bikin pencitraan. Temen-temen gue malah ikutan bubar keluar kelas dengan ekspresi wajah riang gembira, tanpa dosa. ((TANPA DOSA))

“Bhangkay! Kalian memang pantas dilaknat Dosen” umpat gue,
di dalem hati tapi.

Setelah kejadian ini, gue sadar akan satu hal.

Setiap kelas yang gue huni,  pasti ada aja yang nggak beres.
Ah, bukan.
Apapun itu, kalau ada guenya, pasti nggak bakalan beres.

Mungkinkah, kesalahan ternyata ada di diri gue sendiri?

Gimana kalau seandainya gue ini pembawa sial buat mereka?

Tidaaaakkkkhhhh!

*Flashback 

SMP.
Gue waktu itu di tempatin di kelas 7C, banyak yang bilang kalau kelas 7C adalah kelas buangan. Kelas sisa-sisan kelas A dan B, dan anak-anak dari kelas 7C ini jarang banget diikut sertakan dalam kegiatan lomba yang diadakan di sekolah.

Lalu kemudian gue naik ke genteng kelas 8. Kelas 8.1 tepatnya, gue pindah sekolah ke Jakarta. Gue kira ceritanya bakalan beda, ternyata sama aja.

Kelas 8.1 adalah kumpulan anak-anak nakal kelas 7 yang sengaja dijadiin satu di kelas 8-nya. Yang setiap hari Senin selalu jadi langgana dijemur di lapangan. Bahkan dulu, ketika SMP yang notabennya masih jarang banget siswi perempuan yang Married by Acsident, di kelas gue ada dua orang yang MbA. 
Warrrbyazaak!

Kelas 9.2, adalah kelas unggulan di kelas 9. Berbanding dengan kelas 8.1 yang merupakan kumpulan anak-anak nakal, kelas 9.2 adalah kumpulan anak-anak (yang katanya)  pintar dan imoedh. Mereka yang dapet peringkat 1-10 di kelas 8, sengaja di satukan di kelas 9.2, ya walaupun nggak semuanya, tapi average-nya sih gitu.

Tadinya, gue pikir kelas ini bakalan jadi kelas dengan kekuatan super power. Ternyata tidak! Justru, kelas ini dicap sebagai kelas yang punya sifat individualis terparah. Nggak jadi, jadi kelas unggulan, kalimat khas yang sering kita terima dari para guru adalah ;

“Percuma kalau kalian pinter tapi nggak kompak, contoh lah anak-anak kelas 9.5, wlaupun mereka biasa aja tapi mereka kompak, yang bisa ngajarin yang nggak bisa. Kalau kalian sih Ibu percaya udah pada bisa semua, makannya nggak butuh temen lagi kan ya?” 

Oh God why???

SMK
Gue masuk jurusan Akuntasi, dan kelas gue seratus persen penghuninya adalah cewek semua. Harapan di tempatkan di kelas yang normalpun sirna, ketika gue justru malah ketemu sama orang-orang sinting yang hobinya minggat pas jam pelajaran buat main monopoli.

Rusak moral adek bang.

Bukan hanya perbandingan yang kelas gue dapatkan, tapi juga cacian dan makian. 
Tsadest! 

Akuntansi 3 berhasil bikin wali kelasnya sendiri nangis dan mengundurkan diri jadi wali kelas.
Dan kelas gue juga memenaangkan rekor pencetak MbA terbanyak, bahkan tanpa terkecuali temen deket gue sendiri.

*Flashback end

Dan sekarang, 
Di tempat kerja.
Kebetulan gue ditempatin di salah satu cabang pabrik gue yang dulu. Pabrik pertama ada di daerah Kosambi, Dadap. Dan cabangnya adalah di tempat gue saat ini, di Cikupa.

Karyawan pabrik cikupa sebagian besar staffnya adalah pindahan dari pabrik Dadap. Sialnya, yang dipindahin adalah yang anak-anak masih kecil, model gue ini. Di cikupa, yang megang kendali pabrik umurnya baru 23 tahun. Sedangkan di Dadap, orang lama semua. Mereka udah bisa dibilang professional.
Kami team Cikupa sering dikatain nggak becus kerja. Sampai-sampai, SOP kerja di Cikupa harus sama dengan yang di Dadap. Dan kalau hasil outputnya nggak sama kayak di Dadap, salah satu diantara kita akan ditrainning di Dadap. 

“ Dadap aja yang pabriknya kecil bisa, masa Cikupa yang pabriknya lebih besar nggak bisa?”

Setiap manusia itu dilahirkan berbeda, kecuali yang dilahirkan kembar, itupun gue yakin pasti ada sifat yang berbeda. Apalagi kita, yang dilahirkan dari rahim yang berbeda-beda . Kalo semuanya baik pasti nggak seru, kalau semuanya rusuh juga ngeselin. Hidup ini harus seimbang. Ya gue ambil positifnya aja, kalau nggak ada kelas yang rusuh, pasti Dosen atau guru-guru aitu nggak bakalan bisa bilang “jangan tiru kelas yang itu ya…” ke kalian. Kalo nggak ada kita, si kelas yang rusuh, nggak bakal ada bahan judge-an. Iya nggak?

10 Nov 2016

Salam Sapa Blogger Personal

Halo kalian para Blogger Personal!



Kenalin, nama gue Puti. 

Duh, mau nulis apaan lagi ya? 

Jadi gini, ehm...

Sehubungan dengan diterbitkannya postingan ini, maka saya nyatakan bahwasanya , saya ingin bergabung dengan salah satu komunitas Blogger yang ada di Indonesia, yaitu Blogger Energy.

Tepuk tangannya dong teman-teman…

Oke, terima kasih.

Persyaratan untuk join jadi anggota Blogger Energy, gue anggap sangatlah mudah. Salah satunya adalah gue harus membuat sebuah postingan untuk menyapa para Blogger Personal lainnya. Tidak ada persyaratan yang mengharuskan gue untuk melupakan mantan terlebih dahulu, baru bisa keterima jadi anggota. Jadi, gue pastikan kalau gue bisa lolos.

Hanya saja, ada salah satu pertanyaan di formulir yang bikin gue dilema, yaitu, akun twitter. Gue udah lupa tepatnya kapan gue berhenti twitteran, bahkan gue juga udah lupa apa alamat e-mail dan passwordnya. Yang gue inget cuma nama akunnya aja.

Setelah bersemedi sekitar setengah jam di kamar mandi, gue akhirnya memutuskan untuk bikin akun twitter lagi supaya bisa mengisi formulir dengan baik dan benar. Walaupun gue juga belum tau, apakah gue akan kembali masuk ke dunia twitter lagi atau enggak, untuk kedepannya.

Berikut adalah alasan -alasan kenapa gue memilih personal blog dan juga memilih untuk bergabung dengan Blogger Energy.

Kenapa gue memilih Personal Blog?

Dari awal, gue nggak pernah merencanakan untuk membuat sebuah personal blog, ataupun blog-blog dengan genre lainnya. Gue hanya suka menuliskan segala hal yang bersifat personal atau hal yang memang gue alamin sendiri untuk kemudian gue share di blog ini, tanpa bantuan seorang admin. Yakali ah!
Semuanya mengalir gitu aja. Dan lama-lama blog ini undah gue anggap sebagai sebuah digital diary.

Personal blog mungkin tidak selalu menjanjikan penghasilan untuk kita, tetapi, sebuah personal blog selalu berhasil menciptakan kebahagiaan bagi si empunya blog itu sendiri.
If you know what I mean.
Photobucket



Alasan kenapa gue memilih bergabung dengan Blogger Energy.?

Kenapa nggak bergabung jadi anggota MLM aja? Iya kan?
baiklah, berikut akan gue jelaskan secara singkat.

Yang pertama.
Jelas,gue ingin menambah teman baru. Dari kebanyakan blog yang sering gue kunjungi ketika gue blogwalking, rata-rata dari mereka adalah anggota Blogger Energy. Dan mereka semua keren! Makanya, gue yakin banget masih banyak anggota Blogger Energy lainnya yang harus gue kenal, yang punya energy positif  yang bisa disetrumkan ke gue.

Yang ke-dua.
Gue pengen sharing dengan blogger lain. Jujur aja, gue masih newbie banget di dunia blogger. Gue masih butuh banyak bimbingan dari temen-temen blogger yang lain, mulai dari tips-tips menulis sampe atur-atur template dan widget di blog. Gue butuh belajar banyak dari mereka.

Yang ke-tiga.
Gue butuh masuk kedalam “wadah” yang isinya orang orang kreatif dan positif, minimal supaya gue juga ketularan jadi kreatif.
 
Yang ke-empat
Supaya gue bisa menguasai dunia.

Sebenernya masih banyak lagi alasan lainnya. Karena gini-gini juga gue pernah jadi anak SMK yang punya seribu  alasaan ketika ditanya sama guru kenapa gue telat masuk kelas.

Gue rasa keputusan gue untuk bergabung dengan Blogger Energi adalah keputusan yang sangan telat. wqwq gapapalahya~ mending telat daripada telat banget.

Harapan gue, semoga gue bisa di terima disisi kalian ya, teman.

Blogger Energy! Hwaiting!

5 Nov 2016

Assalamu'alaikum, Pa :')

Bapa, gimana kabarnya ? Semoga Bapa selalu dalam lindungan Allah SWT, ya..
{}pelukdarijauh
 
Bapa… 

Ah, rasanya lidah Puti udah terlalu kaku buat ngucapin kata “Bapa” ke orang tua Puti sendiri. Selama 13 tahun kebelakang ini, Puti cuma bisa menggumam nama Bapa di dalam hati hati aja pas Puti lagi kangen-kangennya sama Bapa.
 
Dulu Mamah bilang, Bapa maunya punya anak laki-laki, makanya pas Puti lahir, Bapa keliatan kurang bahagia, Sampai-sampai Bapa malah dandanin Puti kayak anak laki-laki, beliin Puti mainan laki-laki, beliin Puti baju-baju laki-laki juga.  Tapi kenapa pas Aldo lahir, Bapa malah ninggalin kita semua? Katanya  Bapa mau punya anak laki-laki? 

Pa, Gimana jadinya ya kalo Bapa sekarang masih ada?
Mungkin kayaknya Puti nggak bakal kesasar jauh sampe ke Tangerang.
Mungkin juga Aldo nggak bakalan ngerasain yang namanya hidup sendiri di kota orang.
Atau mungkin Mamah nggak bakalan pernah bertemu sama orang yang sangat Puti benci.
Tapi Puti sadar kok, ini semua udah ditakdirkan Allah, udah digariskan dari sebelum Puti lahir.

Walaupun sebenarnya, Puti nggak ikhlas.

Sebulan yang lalu, Bapa nengokin Puti di dalam mimpi Puti. Saking bahagianya, Puti selalu certain mimpi Puti ketemen-temen Puti. Sampai sekarang, mimpi itu masih terekam dengan jelas di memori otak Puti dan menempati tempat teratas diantara kenangan-kenangan bahagia lainnya.

Setelah Bapa pergi, kehidupan keluarga Bapa ini nggak pernah bisa utuh lagi. Bapa sendiri tau kan? Mana pernah Puti sama Aldo tinggal serumah? Dari kecil Puti udah dititip-titipin sama saudara, entah itu saudaranya mamah, ataupun saudaranya Bapa. 

Apa boleh Puti bilang hidup ini nggak adil buat Puti, Pa? Puti iri sama temen-temen Puti, mereka selalu aja bilang, kangen rumah, kangen orang tua mereka, kangen sama adik mereka. Sedangkan Puti? Bahkan rumah yang bisa Puti rindukan buat pulang aja Puti nggak punya.

Masa-masa sulit Puti  dulu, yang membuat hati Puti keras kayak sekarang ini. Puti selalu ngerasa Puti nggak punya siapa-siapa. Puti udah terlalu jauh sama Aldo, dan Mamah nggak pernah bisa jadi telinga buat semua keluh kesah Puti. Rasanya Puti pengen teriak, tapi suara Puti cuma terjebak di kerongkongan dan berubah jadi awan mendung di dalam kelopak mata.

Pa, hari ini Puti inget sama kalian semua, dan tiba-tiba aja Puti kangen sama Aldo, Puti juga kangen sama Mamah. Rasanya Puti pengen nangis dipelukan kalian bertiga.

Source : Google Images

Untuk Bapa, sekali lagi maafin Puti karena Puti nggak tumbuh seperti anak perempuan lainnya. Puti bahkan udah bisa dikatakan gagal. Puti tau, Bapa pasti marah, kecewa dan malu punya anak kayak Puti. Ini semua bukan salah Bapa ataupun Mamah yang nggak bisa ngebimbing Puti jadi anak yang baik, ini semua mutlak karena kesalahan Puti Sendiri.

Salam kangen, Pa.

Aku Adalah

Puti Andini

Pengabdi Wifi Telkom...

Bagian dari

Your Lucky Number

Kategori