4 Jun 2017

Gawat! Jerawat Ternyata Bisa Membuat Puasa Makruh

Bagi gue, Ramadhan kali ini sedikit berbeda dari Ramadhan-Ramadhan sebelumnya. Alasannya, karena gue bisa ikut menjalankan puasa dari hari pertama, itu artinya, sudah bisa dipastikan gue juga bisa ikut menjalankan sholat idul Fitri setelah 4 tahun absen gara-gara, you know, lah.

Tapi ada hal lain juga yang membuat gue kecewa. Gue merasa kalau Ramadhan kali ini ibadah gue cenderung menurun. Biasanya gue rajin banget ikut sholat tarawih, tapi kali ini, gue sama sekali belum pernah ikut sholat tarawih. Kalau Ramadhan sebelumnya,  gue masih suka tadzarus, sekarang.. hmmmph :'( sedih ..

Semakin gue dewasa (re: tua) gue cenderung lebih susah untuk mengontrol diri gue sendiri. Termasuk dalam hal ibadah. Dulu mah boro-boro berani nunda sholat, kalau denger adzan terus gue ketauan masih asik di depan tv, kwhnya langsung di matiin sama almarhum nenek gue. 

Apalagi kalau lagi bulan puasa kayak gini, selain dituntut harus lebih rajin lagi ibadahnya, gue juga harus bisa meninggalkan hal-hal yang dianggap bisa membatalkan atau membuat makruh puasa. Misalnya, makan (INI MAKSUDNYA APAAN YA?!), ngupil, bersihin kuping, main di air, sikat gigi, bohong, marah, nangis, muntah, berdarah, ngomongin orang, deket-deket sama temen cowo, sampai nonton tv-pun dilarang. Pokoknya, gue bener-bener menjauhi hal-hal tersebut.

Makanya, gue memilih untuk banyakin tidur kalau siang. Biar pahala puasanya nggak rontok.

Ah~ gue jadi kangen dibawelin kayak dulu lagi. Sekarang baru kerasa, hidup kalau nggak ada yang nge-bawelin jadinya ya seenaknya gini.

Kayak kemarin nih, gue merasa ragu-ragu, apakah puasa gue diterima atau enggak. Semua ini gara-gara jerawat kampret yang hinggap di wajah manis gue ini (silahkan muntah)

Nah! Baru tau kan kalau ternyata jerawat bisa bikin puasa kita makruh.

Penasaran kenapa?

Ya, kalian juga (yang punya jerawat) harus hati-hati kalau nggak ingin bernasib sama kayak gue ini.
Jadi ceritanya gini…

Gue ngga tau kesalahan apa yang pernah gue lakukan di masa lalu, sehingga gue dikirimi dua jerawat sekaligus. Sebenarnya, gue udah nggak aneh sama yang namanya jerawat, malah bisa dikatakan kalau gue udah cukup bersahabat sama mereka.

Tapi kali ini berbeda, mereka tiba-tiba muncul dipermukaan wajah gue dengan ukuran jumbo, kira-kira mungkin sebesar kacang polong.

Oh ya, maaf, gue nggak bisa upload gambarnya, karena ini termasuk ke dalam kategori disturbing picture. Jadi kalau kalian mau bilang NO PICT = HOAX, mendingan langsung japri ke gue aja, nanti gue kirimin gambarnya.

Wqwqwqwqwq

Ya, kan siapa tau kalian nggak percaya.

Jerawat kampret ini sudah mewarnai hari-hari gue selama kurang lebih dua minggu. 
Parah bats kan?! 

Makanya, gue kemana-mena lebih memilih menggunakan masker. 

Gue nggak mau membuat orang-orang berdosa sama gue karena gue yakin, ketika mereka melihat apa yang methuthuk di wajah gue ini mereka akan langsung melontarkan kata-kata  yang….  Hhhh~
Ketika di kampus-pun, gue memilih untuk tidak membuka masker gue, bahkan ketika jam kuliah sedang berlangsung. 

Malah, sempat terlintas di fikiran gue untuk menggunakan cadar.

Hari demi hari berhasil gue lewati dengan penuh penderitaan (apalagi kalau cuci muka). Tak henti-hentinya gue berdo’a agar jerawat ini bisa segera kempes dan enyah selama-lamanya dari wajah gue.

Bukannya kempes, gue malah mendapatkan satu lagi kiriman jerawat jumbo yang tumbuh di tengah-tengah dua jerawat sebelumnya. Gue nggak ngerti deh, konspirasi macam apa yang sebenarnya sedang terjadi di diri gue ini.

Harapan untuk bisa buka bersama sama gebetanpun kandas.

Loh apa hubungannya?

Ya, gue mana berani lah nunjukin komuk gue di depan gebetan , apalagi pas buka puasa, yang ada dia bakalan mual-mual duluan. Bukannya kenyang makan, malah masuk rumah sakit. Kan repot.

Duh ilaahh, ekspektasi lu diajak buka bersama sama gebetan. Pertanyaannya, emang punya gebetan?

Hehe, ini kenapa jadi bahas gebetan ya?
oke, balik lagi ke masalah jerawat.

Karena mereka sekarang bertiga, kayaknya nggak ada salahnya kalau gue menamai mereka dengan nama, acne triplet (diambil dari nama song triplet) MAKSA BANGET ANJIR!

Hari ini, seperti biasa, gue akan menyembunyikan jerawat-jerawat gue ini di balik masker. Setelah 3.8 menit gue ngorek-ngorek laci lemari, ternyata gue tidak menemukan satupun masker.  Ada sih, tapi itu masker bekas kemarin, yang aromanya sudah sedikit berubah. Gue yakin, sudah banyak bakteri juga yang menghuni masker tersebut. Kalau tetep nekat gue pakai, bisa-bisa, jerawat gue mengeluarkan jurus kagebunshin no jutsu lagi. Kan ngeri.

Ditengah semua keputusasaan itu, akhirnya gue mendapatkan sebuah ide dari bang ChanYeol di salah satu music videonya yang judulnya LOTTO.

Penampakan Chanyeol Exo
Hansaplast!
Ya, gue bisa menutupi mereka dengan hansaplast. Pikir gue.
 
Ternyata, gue lumayan cukup kere, gue juga nggak punya hansaplast.

Untungnya gue cerdas!

Walaupun gue nggak punya hansaplast, gue masih punya tetangga.

Oke, gue harus minta hansaplast ke tetangga.

Guepun bergegas menuju ke rumah tetangga sebelah.

“Ibu, maaf, punya hansaplast…” kata gue to the point setelah sampai di depan pintu rumahnya.

Kebetulan, pintu rumah si ibu itu sedang terbuka.

Dia menatap gue sebentar..
Sedetik..
Dua detik..
Tiga detik..
Si ibu malah tertidur.

YA ELAH, GUE NGGAK LAGI NGE-HIPNOTIS KELEUS!

“Sebentar… “ jawab si ibu sambil melangkah masuk kedalam rumahnya.

“Hansaplast biasa kan? mau berapa?” terdengar si ibu sedikit berteriak dari dalam.

“Satu aja bu, cukup kok…”

Si ibupun keluar membawa satu buah hansaplast.

“Perlu alkohol ngga?” tanya si ibu yang sekarang mimik mukanya berubah menjadi sedikit khawatir.

“Nggak usah bu, cuma luka sedikit doang kok..” gue berusaha menolak karena bingung.

Tepatnya gue bingung, mau jujur atau lebih baik bohong perihal kegunaan si hansaplast tersebut.

“Beneran?..” si ibu itu memastikan lagi

“Kecil banget kok lukanya…” gue meyakinkan

“Abis ngapain emang? Keiris piso?” si ibu makin kepo.

“Mmm… kejepit.. hmmmm kegores lemari. Iya, tadi lagi beres- beres, terus nggak sengaja tangannya kegores sama… Apa ya tadi, nggak tau kayu atau paku gitu…”

BENAR SEKALI!!! Akhirnya gue memutuskan untuk berbohong di bulan suci Ramadhan ini. tidak tanggung-tanggung, kali ini gue berani membohongi orang tua.

Ya lagian, si ibu pake tanya-tanya segala. Yakali gue mau bilang.

“Ini loh bu, buat nutupin jerawat…” kan aneh.

Setelah si ibu itu memberikan hansaplast, tanpa berlama-lama lagi gue langsung balik ke kontrakan gue.

Pilihan gue buat minta hansaplast kayaknya adalah kesalahan besar yang gue lakukan. Sarusnya gue beli aja dari pada harus bohong segala dan bikin puasa gue makruh.

Setelah memasang hansaplast itu di wajah gue, tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu.

“Put… Put …”
Ternyata itu suara si ibu tadi.

Gue buru-buru melepaskan hansaplast yang sudah gue tempel di wajah gue tadi.

“Kenapa bu ? ” tanya gue setelah membukakan pintu

“Ini….” kata si ibu sambil menunjukan sesuatu dia bawa di tanggannya.

Tau apa yang si ibu itu bawa?
Ternyata si ibu bawa, alkohol, kain kasa, betadine, dan plester satu roll.

Gue hampir nggak percaya sam apa yang gue lihat.

“Ayo Puti… berfikiiirrr…. Ayooo beri alasan yang masuk akal..” ucap gue dalam hati

“Ya ampun ibu… jadi ngerepotin. Lukanya cuma dikit doang kok.. beneran…”

Gue memikirkan banyak kemungkinan setelah gue mengucapkan kalimat barusan. Salah satu kemungkinan yang terburuk adalah; gimana nanti kalau si ibu terusan nanya “Mana coba liat lukanya?”

Gue nggak tau lagi deh bakalan ngasih tau alesan apa lagi. Atau mungkin aja gue bakalan jawab jujur, kalau hansaplast itu gue pake buat nutupin jerawat. Tapi nanti dia bakalan tau kalau gue udah bohongin dia.

Ya Allah, nggak lagi-lagi deh gue bohongin ibu-ibu yang tingkat kekhawatirannya di atas-rata ibu-ibu pada umumnya.

Eh, tapi kayaknya semua ibu emang gitu si yah? Gampang paniq, gampang khawatir.

Dia menatap gue sebentar.
Gue membalasnya dengan senyuman yang meyakinkan kalau gue benar-benar baik-baik saja.

“Yaudah kalau gitu, nanti bilang aja ya kalau butuh sesuatu lagi…” kata si ibu sambil pergi meninggalkan gue.

Fyuuuh….
 Untung aja ~

Gue langsung menutup pintu. Memasang kembali hansaplast di wajah gue. Dan buru-buru berangkat ke kampus, sebelum si ibu berubah fikiran lagi. Bisa-bisa dia balik lagi dan menawarkan gue sesuatu di luar dugaan gue lagi, seperti ; “Perlu ibu panggilkan ambulance?”

Lagi-lagi gue membuat wrong decision, karena nekat menempel hansaplast di wajah manis gue ini. benar saja, sesampainya di kampus, gue malah jadi pusat perhatian mahasiswa lain, tanpa terkecuali dosen gue.

“Puti, itu kenapa mukanya kok di pake-in hansaplast?”

“Abis duel sama begal, pak” jawab gue asal.

“Bohong, itu pasti jerawat ya?...”

“…..”

“Jerawat kan?”

“…..”

“ Iya kan…?”

Ingin marah, tapi inget kalau lagi puasa..

bonus :
Penampakan Suami masa depan gue, dan gue.
Reaksi pembaca :


Ya, begitulah~ 
Gara-gara jerawat setitik, makruh puasa seharian.

Sedikit saran dari gue,  supaya pahala puasa kalian tetep aman selama bulan puasa walaupun kalian jerawatan adalah ;

1. Belilah masker sebanyak-banyaknya.
2. Usahakan jangan sampai jerawatan.

Udah gitu doang.

***

Nih, hadist yang mengatakan hukum berbohong di bulan puasa :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903)

***



Aku Adalah

Puti Andini

Pengabdi Wifi Telkom...

Bagian dari

Your Lucky Number

Kategori