Kasih yang tak Sampai
Ada beberapa hal di masalalu yang sampai
sekarang ini masih membebani perasaan gue. beberapa hal tersebut memang belum
terselesaikan, sehingga masih menggantung sedemikian rupa dan meninggalkan
sebuah pertanyaan seperti ; “Gimana jadinya kalau dulu gue…?”
Wuanjer!
Pembukaannya kenapa jadi drama banget gini?
Tolong kasih Puti nasi bungkus, teman-teman!
Saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar, gue
sudah mulai menyukai seseorang. Bisa dibilang gue adalah perempuan mata
keranjang (bahkan mungkin sampai sekarang). Gue bisa dengan mudahnya menyukai
seseorang yang baru saja gue kenal.
Yeah
Puti memang SWAG dari kecil!
"Ramanda Pratama Hardiansyah.... "
Seorang anak laki-laki dengan mata bulat dan
gigi kelinci maju ke depan kelas, saat ibu guru memanggil namanya untuk
membagikan buku tabungan.
Tidak banyak memori yang gue ingat tentang
Rama. Hal yang gue ingat hanyalah, Rama pindah sekolah saat kelas 1 SD dan kembali
lagi ketika kami semua naik kelas 3. Rama adalah anak nakal yang suka bolos.
Gue tahu rumah Rama ketika gue dan teman-tenan
sekelas datang ke rumahnya untuk mencoba membujuk Rama setelah rama bolos sekolah
sekitar 2 minggu.
Setelah gue tahu rumah Rama, gue semakin sering jalan lewat di
jalan dekat rumah Rama, berharap saat gue lewat, gue bisa melihat Rama. Tapi sayang,
gue sama sekali tidak pernah melihatnya.
Pukpuk Puti
"lewat situ kan kejauhan, Put!"
protes salah seorang teman gue.
"Hehe, yaudah, nanti kita ketemu di depan
aja yah" jawab gue sambil ngeloyor sendiri.
Di pertengahan semester kelas 3 (lupa, waktu itu udah senester atau masih catur wulan), giliran
gue yang pindah sekolah. Sama halnya dengan Rama, gue tidak lama pindah dan akhirnya kembali lagi ke
sekolah lama gue. Teman-teman gue bilang, saat gue pergi, Rama
sering menanyakan tentang gue, mereka bilang Rama menyukai gue dan ingin
memberikan sesuatu untuk gue.
Belum lama setelah gue mendengar gosip menyenangkan itu, Rama ternyata sudah pacaran dengan orang lain.
Rama, kelas 4SD sudah pacaran.
Begitulah cinta monyet gue berakhir dengan cara
yang sangat cupu.
Pernah beberapa kali gue mencoba untuk mencari
Rama di Internet, namun tidak pernah berhasil. Menurut gue, hanya ada dua
kemungkinan kenapa gue tidak bisa menemukam Rama ; pertama, bisa saja nama Rama
yang selama ini gue ingat ternyata salah. Yang kedua, mungkin saja gue sudah
menemukan Rama, tapi Rama sudah banyak berubah, sehingga gue tidak bisa
mengenalinya.
Who
knows?
Jika suatu saat nanti gue bisa bertemu Rama
lagi, gue hanya ingin menanyakan satu hal;
"Rama, apa bener dulu Rama suka Puti?"
***
Saat gue naik kelas 5 SD, tepatnya di sekolah
yang berbeda lagi. Ada satu orang murid laki-laki yang namanya paling sulit
untuk gue ucapkan “Dedi Pramono”.
Sebenarnya ini adalah ulah teman-teman gue yang
selalu mencice-ciyekan gue dan Dedi.
Lama-kelaman gue jadi salah tingkah sendiri sampai-sampai untuk mengucapkan
namanya saja gue tidak bisa.
Bisa kalian bayangkan betapa geroginya gue saat
itu.
Ini
kenapa gue jadi senyum-senyum sendiri anjerr!
Setelah gue lulus SD, gue kehilangan kontak
semua teman-teman gue di SD, karena ya.. lagi-lagi gue pindah dan memutuskan
untuk melanjutkan SMP di daerah lain.
Gue dan Dedi akhirnya bertemu kembali ketika
kita berdua masuk SMK yang sama, hanya saja tidak satu
kelas seperti dulu. Di SMK, gue bertemu dengan beberapa teman
perempuan Dedi saat di SMP, bahkan beberapa diantaranya menjadi teman kelas gue.
Anehnya, reaksi teman-teman SMP Dedi saat berkenalan
dengan gue adalah “Oooh, ini Puti yang katanya pacarnya Dedi pas di SD itu ya?”
W-w-what?
Pacar? Nyebut namanya doang aja bikin gue pengin pipis di rok.
Singkat cerita, Dedi akhirya pacaran dengan
perempuan lain dan masih langgeng sampai saat ini.
Gue belum sempat memberi tahu Dedi bahwa gue
pernah menyukainya (lagi) ketika gue bertemu kembali dengan Dedi di SMK.
Kok
jadi sedeh gini sih. Bangque!
Dedi kecil dengan model rambut jambulnya berhasil membuat
gue terpesona. Dedi yang sekarang, lebih mirip prajurit korea selatan yang
sedang mengikuti wamil, dengan rambut plotos dan mata sipitnya.
Cinta monyet yang sempat besemi kembali
akhirnya kandas juga.
Monyet
nih dasar!
***
Degg!!
“ini orang kenapa megang tangan gue sih?..”
Di samping gue terlihat seorang anak laki-laki
dengan kulit putih yang sedang cengengesan sambil mencoba buat memegang tangan gue.
“Semuanya rentangkan tangan kalian yang benar !”
bentak para senior panitia MOS.
Pertama kalinya gue bertemu dengan Acep Maryono
saat pembukaan acara MOS di SMP. Siapa sangka ternyata gue dan Acep ditakdirkan
menjadi teman satu kelas.
Yang paling gue ingat tentang Acep adalah :
Acep adalah teman sebangku gue.
Acep sering marah karena Acep selalu mendapat
peringka ke 2 gara-gara gue.
Acep tidak bisa menyebutkan “s” dengan benar.
Acep dulu sering dibilang (maaf) banci, karena
Acep lebih suka bergaul bersama anak-anak perempuann.
Acep selalu marah apabila gue menulis di
bukunya. Acep bilang “tulisan kamu itu jelek! Jangan nulis di buku ku” sementara
Acep sendiri sangat hobi menulis di buku-buku gue.
Acep adalah musuh gue ketika jam pelajaran
berlangsung.
Karena kedekatan gue dan Acep, teman-teman lain
sering menyangka kalau secara diam-diam gue dan Acep berpacaran. Meskipun
tuduhan mereka tidak benar, tetapi gue tidak menyangkal, kalau sebenarnya gue
juga mengharapkan hal itu.
Karena merasa tidak enak dengan teman-teman, apalagi saat itu Acep
sudah mempunyai seorang pacar, akhirnya gue perlahan menjauhi Acep. Kalau tidak
salah ingat, gue dan Acep memang sepakat untuk membatasi diri masing-masing agar
tidak sedekat sebelumnya. Akhirnya gue dan Acep benar-benar menjadi jauh.
Jujur, itu adalah sakit hati pertama yang gue
rasakan.
Melihat Acep dekat dengan banyak siswa perempuan
membuat gue sangat marah. Puncaknya ketika gue melihat Acep memegang tangan
salah seorang kakak kelas di depan mata gue sendiri saat acara PerJuSa
(Perkemahan Jum’at Sabtu) ketika api unggun sedang berlangsung.
Acep seperti telah benar-benar melupakan gue,
sementara perasaan gue terhadap Acep semakin besar.
Tidak hanya itu, saat
kenaikan kelas 8, ternyata gue dan Acep berbeda kelas. Gue semakin kehilangan
sosok Acep, orang yang dulu sering bersama gue.
Untuk menyembunyikan kesedihan gue, sering kali
gue mengabaikan Acep apabila tidak sengaja gue berpapasan dengannya di Sekolah.
Hubungan gue dan Acep semakin memburuk, sampai akhirnya gue pindah sekolah
lagi. ( Tapi gue pindah sekolah bukan gara-gara Acep juga sih).
Selesai upacara 17-an(th 2008), gue memutuskan
untuk berpamitan dengan semua teman-teman gue termasuk Acep. Setelah tidak
bertegur sapa selama beberapa bulan (iya, gue marah nggak jelas sama Acep cuma
gara-gara cemburu), gue memberanikan diri untuk menemui Acep. Dengan tangan
gemetar, gue mengucapkan salam perpisahan kepada Acep dan meminta maaf atas sikap gue selama beberapa
bulan kebelakang.
Jujur aku tak kuasa, Saat terakhirku genggam tanganmu.Namun yang pasti terjadi, kita mungkin tak bersama lagi.Bila nanti esok hari, kutemukan dirimu bahagia.Ijinkan aku titipkan, kisah cinta kita selamanya.
- Kerispatih (Demi Cinta) menjadi lagu favorite gue selama beberapa waktu.
Setelah gue pindah ke Jakarta, entah kenapa
pertemanan gue dan Acep kembali membaik. Kita sering telponan untuk sekadar
menanyakan materi perlajaran.
Suatu hari, tanpa disangka tiba-tiba Acep menyatakan perasaannya sama
gue lewat telpon. Acep mengajak gue untuk pacaran. Gue bahagia bukan main,
ternyata cinta gue tidak bertepuk sebelah tangan.
Begonya, gue malah menolak Acep.
Mungkin ini alasan, kenapa sampai saat ini gue
merasa masih ada hal yang belum selesai dengan Acep. Padahal, mungkin Acep
sendiri sudah tidak ingat lagi kalau dia pernah meminta gue untuk menjadi
pacarnya
***
Hari itu juga gue langsung datang ke kelas nya Amin. Dalam bahasa gaul, kita biasa menyebutnya dengan melabrak. Gue menemui Amin untuk mengklarifikasi bahwasanya, yang mengirimi dia sms bukanlah gue, tapi sepupu gue.
Karena hubungan gue dan Dedi mempunyai tingkat
kemustahilan yang sangat tinggi utuk bisa berlanjut kejenjang pacaran, dengan
menyisakan senyum kecut, gue putuskan
untuk mengikhlaskan Dedi.
Dan, Violaa!
Tidak lama setelah itu, gue akhirnya kembali
menemukan sosok laki-laki yang berhasil mencuri perhatian gue. Dia adalah teman
satu kelas sepupu gue, namanya Saefur Amin.
Berbeda dengan
teman-teman sepupu gue yang lain, yang sering mengganggu gue, Saefur Amin
justru orang yang sangat pendiam. Dia jarang bergabung dengan teman-teman
sekelasanya. Tanpa sadar,hal itu lah yang membuat gue tertarik dengan Amin.
"Kenapa sih suka sama Amin? Dia kan orangnya aneh, mending sama yang lain aja dari pada sama dia?" kata sepupu gue suatu ketika.
Kesalahan terbesar gue
adalah, membiarkan seluruh dunia tau kalau gue menyukai Amin. Padahal mungkin
hal itu malah membuat Amin jadi Ilfeel sama gue.
Meskipun begitu, Amin
tidak lantas menunjukan ketidak sukaannya terhadap gue secara langsung. Dia
tetap mau membalas sms gue.
Sampai suatu ketika,
sepupu gue membajak hp gue untuk meng-sms Amin dan menyatakan perasaan gue.
Hasilnya, gue ditolak dengan alasan Amin belum boleh pacaran sama bapaknya
.
Xianying!
Gini amat nasib gue!
Berita tentang gue dan Aminpun akhirnya menyebar dengan cepat. Parahnya,
yang justru nyiyirin gue adalah kakak-kakak kelas.
Belakangan gue tahu ternyata, kakak kelas yang nyiyirin gue adalah
teman-teman dari pacarnya Amin. Dan setelah kejadian ini gue sangat yakin kalau
Aminlah yang menyebarkan berita penolakan dia sama gue.
Hari itu juga gue langsung datang ke kelas nya Amin. Dalam bahasa gaul, kita biasa menyebutnya dengan melabrak. Gue menemui Amin untuk mengklarifikasi bahwasanya, yang mengirimi dia sms bukanlah gue, tapi sepupu gue.
Dia tidak pernah mengatakan dia tidak menyukai gue, dia
tetap berhubungan baik dengan gue, dan tanpa sepengetahuan gue, dia malah sudah berpacaran dengan orang lain.
Sudah kena php, eh malah ditinggal jadian sama orang lain.
Seketika, gue yang awalnya sangat respect sama Amin, berubah menjadi benci setengah mati.
***
Benar-benar sebuah konsistensi yang sangat warbyasak!
Demikian sekelumit kisah asmara gue yang sama sekali tidak menginspirasi,
tapi gue harap ada pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman-pengalaman kurang
beruntung gue. Seperti ; jangan terlalu percaya perkataan teman tentang gebetan
kita dan yang paling penting, tetap waspada karena sekarang tukang php
populasinya semakin banyak.
"Halah~ bilangnya di-phpin, padahal elunya aja yang gampang baper !"
- pembelaan mainstream seorang laki-laki
Pertamax......
BalasHapusNice post kak puti, kk mau jadi kk aq gk? Wqwq
Ini ketawanya ngapa ikutan wqwq, ya? Hm.
Hapusmang M.Attar..modusinnya ...modus kuno banget deh ih
Hapusia ihhh... wqwqwqwq
Hapusmang lembu juga modusin nih.. ia kan, serahin ke yang muda dong mang. giliran yg muda yang berkreasi di dunia permodusan.
masih mending nggak ngetik "kakak mau jadi pacar aku enggak?"
HapusKk mau jadi pacar aq nggk?.......xixixixi
HapusYa Ampuun..!! Aku juga gak pernah pacaran dari SD-SMA. Kalo dari SD-SMP emang gak ada yang nembak tapi waktu SMA udah bisa ambil keputusan sendiri. Intinya waktu itu aku selalu jomlo. Whahahaa
BalasHapusTapi Put, masa iya kamu kelas 3 SD sudah suka ama temenmu? Umur segitu aku masih dimandiin sih.. Yha salam!
buset.. masih dimandiin..
Hapusmungkin karena faktor masih sering dimandiin itu, kamu jadi kurang dewasa. wqwq
padahal aku aja masih minum asi sampai 4 tahun.
aku pas esde pernah disukai adek kelas cewek, sampe si cewek itu rela lho masuk SMPku. Tapi pas pacaran, eh dianya yg grogi bin malu2 kucing jadinya putus aja gitu
BalasHapuslama gak ketemu eh dia udah nikah, sendiri lagi deh gue
btw mbak, apa penyebab pertambahan populasi PHP dewasa ini?
#bukanpertanyaanrumusanmasalah
masa udah smp masih malu-malu kucing, nga percay ah saya..
Hapusmungkin global warming mas.
Duh sedihnya, tapi dibalik kesedihan itu pasti ada "celah" jalan menuju kebahagiaan, cuma karena "celah"nya gak kelihatan jadi rada keringetan nyarinya...he.he.he...tetap semangat ya mbak..
BalasHapuscelah apaan tuh yang bikin keringetan. njay!
Hapuswqwqwq
Puti nasibmu ngenes amat sampai nangis gue bacanya..
BalasHapusJaman SD gue suka jajan tapi terhalang gak ada duit Put.
Jaman SMP gue punya pacar tapi gak pernah jalan bareng
Jaman SMA gue Jomblo
Jaman kuliah masih jomblo
Ternyata ketampanan gue semakin menurun, seperti katamu yg di komentar.
nangis? nggak malu sama jambangnya mas?
Hapusjajannnya suka sama kamu juga nga?
kalau mau bareng ya harus pake bakyak.. wqwq
sekarang?
enggak jomblo dong ya tentunya...
Bahahaha. Segitunya mat, sih, kisah lu? Yakali sampai SMK gak ada kisah kasih. :(
BalasHapusGue nggak ngerti kenapa harus ada ngelabrak segala. Jahat gitu buat gue. Klarifikasi kan bisa baik-baik. Halah.
Btw, kok namanya PerJuSa? Gue dulu PerSaMi deh.
kagaaa adaa,,, hiks.
Hapusapalagi jaman sma. aku lagi macho-machonya banget. tiap kali ada cowo yang aku suka, malah kabur duluan cowonya.
takut, katanya.
iya, kan jum'at sabtu.
Pada masanya emang kayak gimana gitu. Naksir sama cewek pas masih bocah gitu~
BalasHapuslapor! saya kurang paham mas...
HapusMata keranjang?
BalasHapusMatanya terbuat dari keranjang apa berbentuk keranjang
Tapi pas abang liat kok sama. Bentuknya kayak bentuk mata
.
Coba dah kalo mw nyari rama pasang j potonya di tiang listrik
Dicari orang hilang
Gampangkan
.
Acep g bisa ngomong s dngan benar
Trus dy gimana tuh ngomong s nya?
Lah udah seneng cintanya g bertepuk tangan m acep
Malah ditolak
Belajr lagi sana biar pinter
.
rama disamain kayak promo sedot wc. jahad kamu bang..
Hapuskayak ngomong "tsa"
hahha, ajarin lah bang, abang kan udah pro dalam masalah percintaan.
wah, kalau gadis cantiknya sejak kecil emang udah kodratnya disukai oleh lawanjenisnya, maka wajar jika kelas 3 SD pun jadi udah suka sama lawan jenisnya...atau bisa jadi karena emang udah bawaan lahirnya juga sih...#ehh
BalasHapuslah, aku yang suka duluan mang.
Hapussoal si Rama suka sama aku itu, kebenarannya masih simpang siur.
wadaw sejak sd kelas 4 sudah cinta monyet :))
BalasHapussalut kamu berani nyatain perasaan walaupun ujung2nya ditolak dan dibuly kakak kelas. tapi gak masalah kan? bisa pindah sekolah lagi dan lagi #eh
haha, baligh sebelum waktunya :')
Hapuskan bukan aku yang nyatain ih..
(jawaban karena ditolak)
coba kalau diterima, pasti jawabnya bukan kayak gitu.
Hai kak, salam Kenal ya. ceritanya menarik banget. kayanya kita sama deh, forever alone dari SD sampe SMP wkwk. eh tapi kita pas SMK gak sama ya! . kalau saya gak Alone lagi pas SMK hehehe *Peace .
BalasHapusberati nggak sama -_-
Hapusbelajar woy...! anak sekolah dilarang pacaran, apalagi kalau suka dipamerin di depan umum.
kesian yang jones dek. :'(
hahaha, udah mulai merasakan penyesalan2 dengan bertanya "kenapa dulu gue".. itu rasanya... pasti flashback! pasti deh :). Senyum2 sendiri itu tanda cerita masa lalunya sangat manis untuk dikenang, walau kadang miris untuk diingat. Jomblo itu cuma masalah waktu kok.. tenang saja..
BalasHapuskaga ada manis-manisnya inimah.
Hapusjomblo itu masalahnya cuma satu, yaitu, nggak ada yang mau.
jangan salahin waktu.
wah intinya flasback tentang cimon yeee :D
BalasHapusiyeee...
Hapuspuas?!
oh Acep, marah nggk jelas menurut gue sih cemburu, itu biasa terjadi karena ada rasa yang beda gitu
BalasHapushehe
kayak apa gitu rasa yang beda itu?
Hapuslucu juga ka kisah cinta monyet nya hehe
BalasHapussalam kenal ya ka puti ;)
ketawanya masa cuma "hehe"doang..
Hapusiya, salam kenal juga..
Sungguh kisah cinta yang tidak ambivalen.
BalasHapusKayaknya dari dulu. Di zaman smp sampai smk itu metode melabrak irang dengan cara mendatangi ke kelas korban dan teriak2 ga jelas itu udah menjadi budaya ya. Di sekolah gue juga sering tuh ada labrak2an. Seru, heboh, ada yg sampe bedarah2 pula. E& pokoknya.
aku nggak teriak-teriak nggak jelas oiii.
Hapusteriakanku jelas dan nyaring, cetar membahana..
kalo kita ngerasain catur wulan berarti kita udah agak dewasa dikit mba, wqwqwqwq
BalasHapusntar gak kerasa udah tua deh.
salam kenal mba puti dari blogger depok
uhuk. tua gitu ya maksudnya. wqwq
Hapussalam kneal juga mas pai... :)