Fyuhnally, Selesai juga!
Ada dua hal
yang baru aja gue selesaikan kemarin. Yang pertama adalah UTS dan yang ke dua
adalah baca buku.
Gue ngerasa
kalau belakangan ini, gue kurang bisa membagi waktu. Padahal ada banyak hal yang
sebenarnya ingin gue kerjakan. Yah, biasalah manusia, banyak maunya, tapi
actionnya nggak ada.
Rasanya gue
pengen bikin jadwal kegiatan supaya gue bisa lebih disiplin, supaya waktu gue
nggak kebuang secara percuma. Jam ini gue harus ngapain, pulang kerja harus
ngapain, bisa nyempetin baca buku, atau sekedar nonton film, ngerjain tugas
nggak pas injury time dan banyak hal lagi.
Kadang, gue
udah berencana “nanti pulang kerja, pokoknya gue mau ngerjain tugas ini sama ini,
biar nanti nggak keteter” tapi yang terjadi adalah; setelah gue sampe kosan, buru-buru
ngecas hp, gegoleran sambil buka-buka sosmed sampe bego, dan tau-tau udah
harus berangkat kuliah.
Atau contoh
lainnya, ketika gue mau baca buku.
Pertama,
gue ngambil buku yang mau gue baca
Kemudian,
gue baca-baca sebentar.
Tiba-tiba,
“tuling…” hp gue bunyi
“tuling…” hp gue bunyi
“waah, ada
notif line, sekalian ngecek ig stories ah, facebook juga deh, eh ngecek 1 cak
juga deh”
Gue memang tetep
jadi baca, tapi baca timeline di medsos.
Gue
prihatin sama diri gue sendiri, yang sepertinya malah dikendalikan sama HP.
Balik lagi
ke topik awal,
Pertama
Gue baru
aja selesai UTS. Udah lama banget nggak berhadapan sama yang namanya
ujian-ujian akademik membuat gue sedikit grogi, bukan sedikit tepatnya, tapi banyak. Terbukti ketika hari pertama
UTS berlangsung, rasa-rasanya pencernaan gue ikut-ikutan berkonspirasi, yang
kebelet pipislah, yang pengen pupup lah, sampai tangan gue kerasa dingin
banget, paket lengkap nervous bin grogi pokonya. Iya, gue emang lebay.
Gue takut
nggak bisa ngerjain soal. Mau minta dicontekin juga, sama siapa kan? Karena
sampai saat ini gue belum juga punya terlalu banyak temen.
Dosen pun
datang, pertanda UTS akan segera dimulai.
Satu jam
setengah berlalu, dan Alhamdulillah, ternyata soal Aljabar nggak semengerikan
yang gue kira. Suhu tubuh gue mulai kembali normal lagi, dan gue bisa sedikit
rileks untuk ngerjain UTS mata kuliah selanjutnya.
Gue adalah
tipe orang yang nggak betah lama-lama di dalem kelas setelah gue selesai
ngerjain soal. Gue juga bukan orang yang suka berkali-kali ngecek ulang
jawaban sambil nunggu jam ujian kelar. Beruntung, temen gue, Meta, juga satu pemikiran sama gue. Jadilah, gue
dan Meta selalu jadi orng pertama yang keluar kelas.
Gue akui, kita berdua
memang pinter, pinter ngarang maksudnya.
Hari sabtu
kemarin, jadwal UTS gue adalah Akuntansi dan Ekonomi. Bagi gue dan Meta, mata
kuliah itu udah nggak begitu asing. Karena, gue sama Meta dulunya anak
Akuntansi. Tapi bagi mahasiswa lainnya, terutama temen-temen kelas gue, yang
lebih dominan lulusan TKJ, Akuntansi merupakan mata kuliah paling horror.
Menurut gue, itu wajar. Lha wong gue aja yang tiga tahun belajar Akuntansi
masih suka gagal paham sama pelajarannya, apalagi mereka yang masih awam
banget.
Dan yang
terakhir adalah mata kuliah Ekonomi. Lagi-lagi gue dan Meta berhasil
mengerjakan soal dengan cepat, secepat kecepatan cahaya. Nggak ding bohong.
Tiga puluh menit kita disini, tanpa suara sebelum ujian selesai, gue dan Meta memutuskan untuk
menyerahkan lembar jawaban kita ke Dosen , dan Dosen itu langsung memberikan
nilai di lembar jawaban gue sama Meta. Anehnya, nilai kita berdua sama. mengetahui hal itu, gue sama Meta cuma cengengesan sambil keluar kelas
UTS selesai~
Kedua
Gue baru
saja menyelesaikan bacaan gue yang ke pending selama beberapa bulan yang lalu.
The Jacatra Secret |
Ini bukan
buku milik gue, buku ini gue pinjem dari seseorang.
Gue selalu
aja tertarik sama bacaan-bacaan yang berbau iluminati dan sejenisnya. Dan buku
itu, adalah buku The Lost Symbol versi Indonesia-nya. Kalau di The Lost Symbol ada
Prof Langdonn, di Jacatra Secret Ada Dr. Grant.
Bermula
dari terbunuhnya salah seorang Ekonom Indonesia, Prof Sudrajat, yang ternyata
adalah seorang anggota persaudaraan Mason, atau bahasa latinnya adalah
Remashon. Dr. Grant seorang pakar symbolog asal Amerika, mau tidak mau harus ikut
terseret kedalam kasus tersebut.
Misinya
untuk menemukan pembunuh Prof Sudrajat, ternyata malah berbalik jadi boomerang
untuk Dr. Grant. Dan, petualanganpun dimuai…
Anjir!! gue
nggak ahli banget dalam hal review.
#Puti masih
berusaha untuk memilih kalimat...
.
.
.
Bhangkay !
Otak gue buntu!
Langsung keintinya aja deh ya! Dari buku ini gue jadi tau banyak hal tentang simbol-simbol Mason atau iluminati yang ada di
Jakarnya, salah banyaknya adalah;
Sumber : Google Image |
Tugu Monas, adalah lambang Persetubuhan Suci (The Sacred Sextum) yang dilakukan tanpa malu-malu di
sekeliling rumah Tuhan atau disebut . Dia mengejek Gereja Imanuel, dia mengejek
Gereja Katedral, dan dia juga mengejek Masjid Istiqlal. Terhadap rumah
Tuhan-rumah Tuhan yang mengelilinginya, Monas seakan mencibir,
“Lihatlah
aku, aku lebih tinggi dan lebih megah ketimbang kalian, dan yang pasti
pengikutku lebih banyak dari penghuni kalian, hahahaha...”
dok. pribadi |
dok. pribadi |
dok. pribadi |
Kotak berisi 208 batu hadiah dari Istana Dam-Amsterdam kepada Stadhuis yang sengaja disusun 13 baris, Terletak di depan tangga utama Stadhuis.
Sumber : Google Image |
Kubah
Oktagon di depan Stadhuis yang dulu digunakan sebagai tempat air. Bentuknya
sama persis dengan Gereja bundar para Templar yang sekarang masih bisa dilihat
di Selatan Perancis.
Patung
Hermes, Dewa Penulis kitab Kaballah, dulu terletak di ujung utara jembatan
Harmoni, sekarang ada di halaman belakang Stadhuis. Tongkat yang di pegang
Hermes merupakan simbol Persaudaraan.
Peta pusat
wilayah Menteng jika diputar 180 derajat. Taman Suropati menjadi simbol kepala
Baphomet dengan Gedung Bapenas sebagai otaknya.
Sumber : Google Image |
Sumber : Google Image |
Sumber : Google Image |
Itu hanya beberapa yang di Jakarta. Sebenarnya, simbol-simbol iluminati itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita.
Sumber : Google Image |
Sumber : Google Image |
Sumber : Google Image |
dulu jelas banget kepala bantengnya. apa mata gue yang mulai rabun ya? |
Termasuk CoC, game laknat yang bikin gue kecanduan setengah hidup.
Artis-artis Hollywood yang secara terang-terangan mengakui bahwa mereka para anggota Khaballah, diantaranya ada Christina Aguilera, Madona dan Britney Spears. Kemudian saat Britney keluar dari anggota Kaballah, karirnya dibuat hancur lebur oleh mesin besar Freemansory.
Hollywood yang berarti kayu suci, atau stick of magic sebenarnya bukan sekedar panggung hiburan, melainkan lebih pada pusat Mind Control bagi seluruh manusia di bumi. Hollywood-lah yang menyebabkan Americans dream keseluruh dunia.
Kalau penasaran, mending baca aja bukunya. Tapi kayaknya nyari buku ini lumayan susah, soalnya gue udah coba nyari di beberapa Gramedia, stocknya kosong. Makanya, gue mutusin buat minjem ke yang punya buku ini.
Beberapa hari yang lalu, si empunya buku telpon gue. Dia bilang, kalau bukunya nggak dibaca, mending buruan dibalikin. Karena gue nggak mau menyia-nyiakan kesempatan, akhirnya tadi malam gue ngebut baca buku itu, sebanyak 432 halaman dalam waktu 4 jam.
Gue emang kampret kalau udah niat baca. Beberapa kali gue selalu melahap habis satu buku hanya dalam satu waktu.
Kalian udah ada yang baca buku ini? menurut kalian gimana?
Kalo gue sendiri, saking penasarannya, gue sengaja main ke Kota tua buat nyari bukti-bukti yang ditulis di buku.
Sekedar tambahan,
Yang terakhir adalah, gue berhasil menyelesaikan postingan ini dan kemudian gue juga akan menyelesaikan hutang Blogwalking gue yang udah numpuk.
Tunggu gue mampir di blog kalian ya...
Sekedar tambahan,
Yang terakhir adalah, gue berhasil menyelesaikan postingan ini dan kemudian gue juga akan menyelesaikan hutang Blogwalking gue yang udah numpuk.
Tunggu gue mampir di blog kalian ya...